![]() |
Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq Meresmikan BUMTren - Foto Infopublikid |
Pesantren kini sedang giat-giatnya mengawal kemandirian ekonomi. Kini giliran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Lumajang Jawa Timur melakukan gebrakan dengan mengawal pemberdayaan pesantren berbasis penguatan ekonomi. Sebagai prototype atau percontohan adalah Badan Usaha Milik Pesantren (BUMTren) milik Pondok Pesantren Darun Najah, Desa Petahunan, Kecamatan Sumbesuko, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
BUMTren diresmikan Bupati Lumajang
Thoriqul Haq pada Senin (11/1) kemarin di lingkungan Pesantren Darun Najah. H.
Thoriqul Haq, M. ML, yang juga Kepala Satuan Koordinator Cabang (Kasatkorcab)
BANSER Kabupaten Lumajang ini, mengatakan pesantren-pesantren di bawah naungan
NU perlu mengembangkan tidak hanya pengembangan pendidkan agama, tetapi juga
kekuatan sekaligus kemandirian ekonomi. Diharapkan kedepannya di Kabupaten
Lumajang terdapat one pesantren one product atau satu pesantren satu produk yang saling menguatkan satu
sama lainnya.
“Ke depan BUMTren antar pondok pesantren
itu saling kolaborasi, interkoneksi antara satu dengan yang lain agar ada
produktivitas perekonomian yang tumbuh dari lingkungan pesantren," ungkap
Cak Thoriq sapaan Thoriqul Haq, saat meresmikan Badan Usaha Milik Pesantren
(BUMTren) Pondok Pesantren Darun Najah Desa Petahunan Kecamatan Sumbersuko
Kabupaten Lumajang, seperti dilansir infopublikid.
Diakui Cak Thoriq bahwa keberadaan
BUMTren adalah program perioritas dalam janji politiknya selama menjabat orang
nomor satu di Kabupaten Lumajang. Seperti pengembangan perekonomian lainnya,
BUMTren diharapkan dapat mengangkat kemandirian perekonomian pesantren.
Sementara itu, Gus Muhammad Mas’ud, Ketua
PCNU Lumajang menyatakan kebanggaannya dengan pendirian BUMTren yang juga
diinisiasi banom NU Kabupaten Lumajang, Rabithah al-Ma'ahid al-Islamiyyah (RMI).
Kebanggaan tersebut beralasan karena BUMTren di Pesantren Darun Najah baru
pertama di Kabupaten Lumajang sekaligus juga BUMTren pertama milik pesantren di
bawah naungan RMI Lumajang. Gus Mas’ud berharap adanya BUMTren menjadi awal
kebangkitan ekonomi pesantren dan menjadi contoh bagi pesantren-pesantren lain
di Lumajang.
“Di Lumajang setidaknya terdapat 150
pondok pesantren yang berpotensi mendirikan BUMTren. Semoga ini menjadi awal
yang baik, dan diikuti oleh pesantren-pesantren lain di Lumajang,” ujar Gus
Mas’ud seperti dilansir nuonline pada Senin (11/1).
Gus Mas’ud meyakini bahwa pesantren mampu
mengelola badan usaha dengan baik. Karena di pesantren banyak potensi SDM
seperti santri-santri yang tidak hanya fokus pada pengembangan ilmu agama, tapi
juga wirausaha. Tinggal dikembangkan, diberi bimbingan, dan seterusnya. Selama
ini pesantren, melalui santri-santrinya, memiliki dampak positif bagi
masyarakat. Harapan Gus Mas’ud, dengan adanya BUMTren juga berdampak positif
bagi perkembangan perekonomian pesantren dan masyarakat secara luas.
This post have 0 komentar
:) :( hihi :-) :D =D :-d ;( ;-( @-) :P :o -_- (o) :p :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ $-) (y) (f) x-) (k) (h) cheer lol rock angry @@ :ng pin poop :* :v 100